Public Expose 2024, PT Nanotech Indonesia Global TBK : Paparkan Kinerja Untuk Keterbukaan Informasi 

http://Rajawali times.id Tangerang Selatan.- Merujuk pada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek indonesia (“Bursa”) Nomor. Kep000b6/BE1/09-2022 tanggal 1 Oktober 2022 perihal Perubahan Peraturan Nomer I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, bersama ini kami sampaikan informasi tentang rencana penyelenggaraan Paparan Publik ( Public Expose) Tahunan PT Nanotech Indonesia Global Tbk (“Perseroan”) Tahun . 2024.

Agenda Pemaparan Publik Perseroan Tahun 2024 Atau dapat diikuti secara elektronik melalui aplikasi Zoom Meeting. Sedianya acara akan dihadiri oleh Anggota Direksi Perseroan, Direktur Operasional, serta Sekretaris Perusahaan. selasa (17/12/2024).

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Materi paparan publik diantaranya yaitu :

1. Kondisi Perusahaan

PEMEGANG SAHAM

Komposisi Kepemilikan Saham per 29 November 2024 yaitu 29,99% PT Nanotech Investama Sedaya, 59,57% Masyarakat, 10.51%, PT Nanotech Riset Investama.

2. Telaah Kinerja Keuangan dan Operasi Terkini. Performa Perusahaan Nov 2022-2024, Laba bruto masih bertumbuh secara konsisten walaupun pendapatan mengalami penurunan pada periode ini, berikut perbandingan performa sales dan laba kotor periode November 2022 s/d 2024. Sales tahun 2022 diangka 37.696jt dan Gross profit 12.672jt. Sales tahun 2023 diangka 24.315jt dan Gross profit diangka 13.394jt. Sales 2024 diangka 68.712jt dan Gross profit 15.921jt.

Untuk Ikhtisar Keuangan Nov 2023 Net Sales 24.315jt dan Nov 2024 Net sales 68.712jt, kenaikan sebesar 183%. Gross margin Nov 2023 13.394jt dan Gross margin Nov 2024 15.921jt, kenaikan sebesar 19%. Kemudian, margin laba bruto Nov 2023 sebesar 55,09%, dan Nov 2024 sebesar 23,17% atau penurunan sekitar 58%. Serta laba usaha untuk Nov 2023 sebesar -2, 264jt, dan Nov 2024 sebesar -3, 575jt, atau penurunan Laba Usaha 58%.

Dengan catatan penjualan naik 183% karena peningkatan yang signifikan atas oenjualan usaha pada entitas anak perseroan di sekitar jasa travel. Sedangkan kenaikan laba bruto sebesar 19%, namun Laba usaha yang juga naik mengalami penurunan sebesar 58% yang disebabkan oleh Kenaikan beban keuangan dan restrukturisasi manajemen, Penurunan laba yang dapat didistribusikan oleh entitas anak.

3. Kondisi Operasional & Upaya Perseroan.

Kendala-kendala dan tantangan yang dihadapi, untuk Riset Nasional Peleburan lembaga riset dan anggaran riset yang terbatas menghambat akses kolaborasi. Dari sektor kesehatan standar ketat dan kondisi BUMN farmasi memerlukan peningkatan fasilitas pabrik dan modal tambahan. Sedangkan sektor ekonomi dan daya beli PHK meningkat 20% di 2024, melemahkan daya beli masyarakat.

Untuk Tantangan strategis diantaranya Kolaborasi lebih erat dengan Perguruan tinggi dan sektor swasta. Meningkatkan edukasi swasta tentang investasi R&D adaptasi terhadap penurunan daya beli masyarakat.

Upaya peningkatan kinerja dilakukan dengan Penguatan Modal kerja, Efisiensi Operasional, edukasi dan Awareness, Fokus pada Anak Usaha dan Kolaborasi Strategis.

Kegiatan ini ditutup dengan Sesi Tanya Jawab.

Chrdn

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *